Friday, December 31, 2010

Berobatnya 3 PC

Setelah P3 ku meminta untuk berobat akhirnya aku beralih ke P3 ku yg lain. Dan dlm tempo yg berdekatan akhirnya P3 ku pun ngiri untuk meminta berobat pula.Huft jadi sebel sendiri rasanya.
Berawal dari kekesalan itu akhirnya akupun sedikit memaksakan untuk memiliki notebook. Dan akhirnya aku memilikinya,tapi yah memang blm cocok dengan aku mungkin itu notebook sehingga mesti dilarikan jg ke rmh skt krn merk nya ga dicocok dg w7 di hd nya.So disaat bersamaan 3 pc ku opname kini.

Saturday, December 18, 2010

Ayo P3 ku, jgn ngambek dong

Huft ..... kenapa dg P3 ku ini, biar kata org kamu sdh jadul tp tetap saja milik aku yg menjadi tmn dikala susah maupun senang,hari hariku akan sepi jk tak ada kamu.Jangan lah kau berlarut larut dlm ngambekmu. Sudah kupanggilkan dokter dan perangkatnya jg tp knp kau tak kunjung berangkat. Sdh susah payah Dokter mengorbankan waktunya, sudah dg membawa alat perang berupa cd sakti, si win, dan jg si PE tp knp saja kamu msh ngambek.
Apa yg sbnrnya terjadi dgn P3 ku? Apa kamu menuntut untuk digantikan? Ataukah kamu meminta kehadiran seorang Dokter baru lagi? Aku bingung P3,kmrn D kamu tiba tiba penuh sndri, C mu jg ga berjalan sesuai jalur seperti biasanya. Dan hari ini tlh kudatangkan Ghost 1 dan Ghost 2,namun tetap saja kau terdiam P3 ku. Yaaaach ...... aku akan memberi waktu untuk P3 ku beristirahat sejenak.
Oooh malangnya P3 ku,maaf jika aku akan menggantikanmu dengan yang baru jika aku sdh punya tabungan yg cukup. P3 ku = Pentium 3 ku.
Maaf jika sedikit muter muter. hehehe

Saturday, December 11, 2010

Pakdhe ....... Kapan?

Baru baru ini aku dipanggil Pakdhe lagi, karena ada temen yang baru lahiran. Banyak sudah yang mendahului menjadi seorang ayah, padahal mereka usianya dibawah aku. kalo cuman dipanggil pakdhe aja bukan suatu masalah yang besar buat aku. karena memang sudah pada tempatnya kok. Tapi pertanyaan selanjutnya itu yang membuat aku jadi selalu dipaksa untuk berpikir dan berpikir untuk bisa menindak lanjuti dari pertanyaan itu.
And the question nya itu ..... when? kapan? Buat aku itu masih pilihan yang sulit untuk dijawab, karena untuk memutuskan ke hal itu butuh suatu proses penyamaan pemikiran yang butuh waktu tidak sebentar. Dan sampai saat ini pun aku aku belum menemukan nya,karena beberapa kali sempet menjalani sebuah hubungan tapi ngga happy ending. Sempet dengan seorang guru, dan kemudian ketemu guru lagi, seorang atasan (manajer) ataupun dengan teman satu kerjaan, dengan staff house keeping pernah jg, tapi memang belum waktunya untuk bisa berjalan bersama.
Aku jadi ill feel jika mendengar kata kapan, kapan dan kapan lagi pertanyaannya, cari dong pertanyaan yang lain. ga kreatif banget sih. Maaf jika nanti malah aku balikin pertanyaannya yach.
Kalo untuk saat ini aku lg pengen fokus dengan pekerjaan baruku, baru jg dapet kerja seminggu. Fokus kerja bukan berarti melupakan pertanyaan pertanyaan kalian. Tenang aja kalo memang sudah waktunya pasti akan datang juga, dan aku percaya akan hal itu.

Thursday, December 9, 2010

enaknya terfasilitasi

Fasilitas adalah suatu sarana penunjang. Banyak beberapa temen yang mempunyai dan memiliki akan hal itu, yang rata rata didapat dari kedua orang tua mereka. Dari orang tuanya sudah diberi fasilitas untuk bisa kuliah dengan berkendaraan, memperoleh pekerjaan dengan hasil lobby orang tuanya, punya rumah beserta isinya, kartu belanja tambahan dari orang tuanya, atau mungkin bahkan mandapat jodoh/ pasangan saja dari orang tuanya juga.
Yang aku nggak habis pikir apa yang mereka rasakan dengan adanya semua fasilitas yang sudah didapat itu, apakah mereka bisa merasa nyaman dengan itu semua, atau mereka malah berfikir untuk menghindari segala fasilitas yang sudah didapat. buat sebagian orang pastinya dan rata rata akan menginginkan untuk memiliki fasilitas seperti itu. jadi kan hidupnya tinggal ongkang ongkang kaki saja, karena jika butuh sesuatu toh mereka juga tinggal bilang dan tunjuk saja. Tapi bagaimana dengan kalian???
Jujur aku juga menginginkan akan hal itu, tetapi tidak secara mentah mentah saja dalam menggunakan sebuah fasilitas. Karena itu akan membuat orang justru bermalas - malasan dalam menggapai semua angan angan dan cita citanya. Kemandirian pun tidak akan pernah ada karena tidak pernah merasakan bagaimana perjuangan dalam mencapai sesuatu hal.
Gila ..........., enak bener ya hidup elo elo pada, asal lo tau ya, gw dulu pengen kuliah aja mesti kerja dulu dan ngejalanin kuliah sambil kerja, nyari kerja aja gw nglamar2 sendiri,punya kendaraan aja setelah gw lulus, punya komputer aja menyusul setelahnya. Ini yang sudah punya fasilitas kok malah ogah ogahan, males malesan, maunya kok semuanya disiapin, mau jadi apa setelah orang tua lo gak ada????? Pikir dong
Waduh sorry yak kok jadi kebablasan gini sih, habisnya bikin geregetan gitu kalo nglihat orang orang yang nggak bisa memanfaatkan fasilitas yang sudah didapat dengan bener siiiiiieeeeeeeehhhh.

enaknya terfasilitasi

Fasilitas adalah suatu sarana penunjang. Banyak beberapa temen yang mempunyai dan memiliki akan hal itu, yang rata rata didapat dari kedua orang tua mereka. Dari orang tuanya sudah diberi fasilitas untuk bisa kuliah dengan berkendaraan, memperoleh pekerjaan dengan hasil lobby orang tuanya, punya rumah beserta isinya, kartu belanja tambahan dari orang tuanya, atau mungkin bahkan mandapat jodoh/ pasangan saja dari orang tuanya juga.
Yang aku nggak habis pikir apa yang mereka rasakan dengan adanya semua fasilitas yang sudah didapat itu, apakah mereka bisa merasa nyaman dengan itu semua, atau mereka malah berfikir untuk menghindari segala fasilitas yang sudah didapat. buat sebagian orang pastinya dan rata rata akan menginginkan untuk memiliki fasilitas seperti itu. jadi kan hidupnya tinggal ongkang ongkang kaki saja, karena jika butuh sesuatu toh mereka juga tinggal bilang dan tunjuk saja. Tapi bagaimana dengan kalian???
Jujur aku juga menginginkan akan hal itu, tetapi tidak secara mentah mentah saja dalam menggunakan sebuah fasilitas. Karena itu akan membuat orang justru bermalas - malasan dalam menggapai semua angan angan dan cita citanya. Kemandirian pun tidak akan pernah ada karena tidak pernah merasakan bagaimana perjuangan dalam mencapai sesuatu hal.
Gila ..........., enak bener ya hidup elo elo pada, asal lo tau ya, gw dulu pengen kuliah aja mesti kerja dulu dan ngejalanin kuliah sambil kerja, nyari kerja aja gw nglamar2 sendiri,punya kendaraan aja setelah gw lulus, punya komputer aja menyusul setelahnya. Ini yang sudah punya fasilitas kok malah ogah ogahan, males malesan, maunya kok semuanya disiapin, mau jadi apa setelah orang tua lo gak ada????? Pikir dong
Waduh sorry yak kok jadi kebablasan gini sih, habisnya bikin geregetan gitu kalo nglihat orang orang yang nggak bisa memanfaatkan fasilitas yang sudah didapat dengan bener siiiiiieeeeeeeehhhh.

Ibarat Pohon Kelapa

Hidup memang sangatlah indah. Hidup bisa sangat memberikan warna. Hidup juga kadang memberi duka. Kesedihan pun kadang singgah dalam kehidupan kita. Tapi akan sangat berarti jika hidup kita bisa memberikan manfaat bagi sesamanya. Bisa multi fungsional dalam menempatkan kehidupan bersosial akan sangat indah terasa.
Filosofi pohon kelapa bisa jadi contoh dalam hal ini. Lihat saja sebuah pohon kelapa bisa sangat berguna,mulai dari bawah sampai pada bagian pucuknya bisa sangat berguna dan bisa dimanfaatkan bagi setiap manusia.
Buahnya bisa dijadikan makanan /cemilan, santan dll.
Airnya bisa jadi air yang mujarab dan obat.
Batok nya bisa jadi alat untuk bikin perapian,bikin kerajinan tangan dsb.
Daun nya bisa di jadikan janur untuk orang hajatan.
Bagian tengah daun jg bisa dibuat menjasi sapu lidi.
Batangnya bisa jadi kayu sbg tiang atau penyangga rumah.
Dan mungkin akan masih banyak fungsi yang lainnya.bayangkan jika hidup sorang manusia bisa multi fungsional seperti itu, pasti akan sangat bermanfaat bagi manusia lainnya.Mudah mudahan ini bisa memperlebar wawasan hidup kita agar bisa lebih berguna bagi sesamanya.

Saturday, December 4, 2010

Financial Consultant

Huuuft......banyak kebutuhan nih kayanya, entah kenapa banyak sekali yang mengalami hal tersebut. Mulai dari yang simple saja : Mungkin lg banyak kondangan, mungkin ada temen yang sakit dan mesti jenguk, mungkin ada cicilan yang mesti dilunasi, mungkin kebutuhan shoping yg tiba tiba, atau cuma sekedar keborosan hidup akibat gaya hidup metropolitan. Hal ini mengakibatkan seseorang mengalami seperti peribahasa " Besar pasak daripada tiang".
Metropolitan telah menyebabkan pribadi seseorang bisa berubah dalam waktu yang singkat. Ada yang kuat iman maka dia tak kan terpengaruh gaya hidup hura - hura dan foya foya, tapi bagi dia yang tdk kuat iman akan gampang terjerumus kedalam kubangan yang bisa menyulitkan hidupnya sendiri. Dalam menata keuangan sepertinya setiap orang harus punya management yang bagus agar tidak dibikin repot dikemudian hari.
Bagi kaum PNS mungkin masalah pesangon dan tunjangan buat keluarga sudah dijamin sama Pemerintah, tapi buat orang swasta menjadi sebuah hal yang sangat diperlukan untuk langkah kedepan bagi keluarganya agar tidak berkekurangan.
Kebutuhan akan adanya seorang financial Consultant sangat lah penting bagi setiap orang. Sudah banyak jasa seorang Financial consultant di dalam negeri ini. Mungkin lewat Asuransi, mungkin lewat Deposito, atau lewat Reksa dana. Tapi sebenarnya semua itu tergantung dari individu masing - masing, apalagi dia yg masih single dan blm berkeluarga harusnya tahu tentang bagaimana cara mengelola kondisi keuangannya. terlabih buat yg berkeluarga,....aduh ampuuuuuun deh. Semuanya kayanya tak terbendung kondisi keuangannya. Mungkin solusi buat yg belum berkeluarga dia harus dapat segera menemukan pendamping hidup yang bisa membantu memanage masalah keuangan. ( Curhat nih jadinya.....).
Sepertinya harus bener bener dan segera bin wajib untuk dipikirkan soal ini........

Thursday, December 2, 2010

Tips menghilangkan kenangan dengan mantan

Tips ini dulu pernah aku baca lewat temen yang pernah deket juga dengan aku. Beberapa diantaranya adalah sbb:
  1. Hindari melewati jalan jalan yang dulu sering dilalui dengan sang mantan.
  2. Simpan rapat rapat atau balikin foto foto kenangan.
  3. Hindari temen temen yang sering mengingatkan dengan sang mantan.
  4. Balikin semua barang barang pemberian sang mantan.
  5. Hindari lewat depan rumah sang mantan.
  6. Ganti nomor handphone.
  7. dll
Mungkin itu beberapa tips yang bisa di coba, untuk sekedar menghilangkan kenangan untuk sementara waktu.

Tapi ingat, bagaimanapun pahitnya dan perihnya kenangan tersebut, tapi jangan berlarut larut, sehingga menjadikan kita membenci dengan sang mantan. Ini hanya sebuah solusi sementara saja, setelah anda bisa berpikir jernih, ingatlah dalam agama ga boleh membenci, mendendam, dan iri hati dan sebagainya.

Kembalilah kepada kaidah kaidah yang ada untuk menjaga tali silaturahmi antar sesama umat agar ukhuwah islamiah tetap terjaga.